PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Halo teman-teman semua! Dipostingan kali ini kita akan membahas materi yang sangat menarik loh. Teman-teman kelas 12 pasti pernah belajar mengenai sifat koligatif larutan kan? Nah sekarang kita akan membahas tentang penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali loh contoh penerapan sifat koligatif larutan, bahkan kita sering menemukan kejadian itu dikehidupan kita, hanya saja kita kurang menyadarinya. Sebenernya apa saja sih contoh penerapannya sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari? Lalu apa manfaat dari sifat koligatif larutan itu? Teman-teman penasarankan? Mari kita simak penjelasan dibawah ini untuk memahaminya!.

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat koligatif larutan dapat dibedakan menajdi dua macam, yaitu sifat koligatif larutan nonelektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmotik.

Penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya sebagai berikut:

1. Penurunan Tekanan Uap

Laut mati adalah danau yang membujur di daerah antara Israel, Palestina dan Yordania di 417,5 m dibawah permukaan laut dan merupakan titik terendah dipermukaan bumi. Laut mati merupakan contoh dari penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Laut mati mempunyai kadar garam yang sangat tinggi, hal itu menyebabkan air di laut mati tidak mudah menguap. 

              

Saat kita berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi. Teman-teman apa pernah berenang di kolam apung? nah kolam apung adalah contoh penerapan prinsip yang sama dengan laut mati.

2. Penurunan Titik Beku

Teman-teman pasti tahu kan di daerah beriklim dingin seperti Jepang, Korea, Jerman, dll. pada saat hujan salju seluruh tempat seperti jalan raya dan halaman rumah banyak ditutupi oleh hamparan salju yang sangat banyak dan hal itu tentu sangat menggangu, khususnya para pengguna jalan yang kesulitan untuk menggerakan kendaraannya.
 
 
Kita bisa menaburkan garam seperti NaCl dan CaCl2 loh untuk mencairkan salju tersebut. Semakin banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. Teknik ini merupakan salah satu contoh penerapan sifat koligatif larutan yaitu penurunan titik beku.

3. Kenaikan Titik Didih

Apa teman-teman pernah menyadari jika kita mendidihkan air murni dan air yang sudah ditambahkan teh atau kopi, air murni akan lebih cepat mendidih daripada air yang sudah ditambahkan teh atau kopi. Mengapa demikian? Nah hal ini terjadi karena adanya partikel-partikel zat terlarut dalam suatu larutan yang menghalangi peristiwa penguapan partikel-partikel pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel-partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Jadi bisa kita katakan jika titik didih suatu larutan akan selalu lebih tinggi daripada titik didih pelarut murni. Ini lah contoh penerapan sifat koligatif larutan dalam kenaikan titik didih.


4. Tekanan Osmotik

Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang melalui selaput semipermeabel ke dalam larutan. Mesin cuci darah merupakan salah satu conton penerapan tekanan osmotik.
 
 
Biasanya para penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi ini menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang.

  

Komentar